14.9.08

"NAMAKU YOGA"


Hi Kak,

Namaku Yoga, aku tinggal di rumah-rumah papan di pinggir kali pejompongan, pas disamping rel kereta...

Keliling yuk Kak...


(Rumahku disana Kak...)

(ini aku dengan sahabatku Nunu)

Didepan rumahku ada rel kereta buat jurusan Serang-Jakarta, dulu pernah ada ibu-ibu yang tinggal dekat rumahku dan anaknya yang tertabrak di rel itu, kasihan deh kak...

(Awas tertabrak kereta)

Ini adalah tempatku bermain sehari-hari, bercanda, kejar-kejaran...Kalau dilihat-lihat tempatnya lumayan indah yah kak...

(gelembung busa menari di udara)

(Rumahku dilihat dari atas rel)

Tepat dibelakang rumahku ada kali Pejompongan dengan airnya yang hitam dan gelembung-gelembung busa yang terbang kalau ada angin, oiya kata Bapak aku gak boleh main dekat gelembung busa itu, padahal bagus yah kak...

Kata Bapak, kalau gelembung itu kena kulit...wuiiiih bisa gatal sekali...

(Jangan main dekat situ!!!)

Aku pingin sekali sekolah, tapi waktu aku minta sama Bapak, aku malah dimarahin, katanya buat makan aja gak cukup apalagi buat sekolah, padahal aku liat di koran bekas di kereta katanya sekolah SD gratis kan yah Kak...

Untung didekat rumahku ada “Sekolah Rakyat” dan kakak-kakak yang suka datang seminggu tiga kali untuk ajarin aku membaca , menulis dan berhitung...juga bermain hehehe...




(Aku dan teman-teman bareng Kak Rina dan Kak Sovie)

(Kak Sovie, Anis dan aku)

Dulu di seberang kali, dekat rumah susun pejompongan ada perkampungan seperti kampung aku ini Kak, tapi sayangnya udah terbakar habis, kata orang sih digusur Kak...tapi kok sampai dibakar yah...jahat sekali, dulu banyak teman-temanku yang tinggal disana, sekarang aku udah gak tahu lagi mereka ada dimana...


(dulu teman-temanku tinggal disitu)

Sekarang tiap malam aku berdoa...

Ya Tuhan, lindungilah perkampungan kami...

Jangan sampai kampung kami dibakar orang...

Dimana lagi kami harus tinggal, Ya Tuhan....

Amin.

Pejompongan, 13 September 2008

“Hi Folks,

Buat teman-teman, yang mau menjadi relawan di “Sekolah Rakyat”, untuk mengajar adik-adik kita yang kurang beruntung ini, atau mungkin sekedar memberikan hiburan atau bantuan buku-buku bekas, pakaian layak pakai ataupun dalam bentuk lainnya bagi mereka, agar mereka tahu, bahwa masih banyak yang perduli dengan keberadaan mereka.

Silahkan hubungi Sovie di HP 0818702284 dan Email v1ethea@yahoo.com.

Cheers”

3 comments:

Icut said...
This comment has been removed by the author.
Icut said...

Giving children freedom of expression and the freedom to pursue their own interests is the greatest gift we can give our children and our future. Sadly this gift is all too often unseen around the globe, and children continue to be exploited and be denied their fundamental rights...
Education is not only the right of every child, but one of the greatest gifts they can receive, for education opens the doors to the world. However some of million children around the globe are denied access to a basic education... Millions more children receive an inadequate education, or have their education cut short, and access to a education is beyond a dream for millions... One of the major keys to the elevation of poverty is education, as it helps to brake the cycles of abuse, exploitation and enslavement... education is the key to the world. By denying children an education we are essentially closing the door on their future and ours!
"Free the child’s potential, and you will transform him into the world"

nds.family said...

Ketika sore kemarin lidahku tercekat..

Menghabiskan sore bersama teman-teman Yoga, Nunu, dan Anis.
Tak kuasa sebutir air mata tak bisa kutahan saat aku dengar rencana penggusuran yang kian dekat...Ya ! kemungkinan besar sehabis lebaran ini.
Ingatanku seakan dihantam, menari-nari tiada henti, semakin cepat dan cepat hingga berhenti dalam suatu bayangan akan rumah tinggal ade-adeku dan rumah mungil tempat kita biasanya berbagi canda, tawa, celoteh, tangis, mimpi, bahagia dan asa diantara pelajaran membaca, menulis ataupun dongeng singkat bersama ade-ade kecilku...
Dimana mereka akan tinggal sehabis penggusuran nanti?
Akan pergi kemanakah mereka ? Mungkinkah kita kembali belajar dan bermain bersama sambil mengejar mimpi diantara himpitan hidup yang selalu mereka lewati dengan tawa...
Tuhan... akankah aku sekuat mereka ?
Masih bisa tertawa ceria diantara sulitnya bertahan dalam putaran detik kehidupan seperti mereka...

Akhirnya lidahku perlahan bergerak...perlahan...
Satu kata terucap lirih diantara air mata yang mengalir perlahan menyetuh pipiku serta sesak dalam dadaku sambil mencoba mengatur nafasku sore ini...
"Alhamdulillah..."
Tuhan.. terima kasih atas nikmat yang telah engkau berikan kepada kami hingga hari ini, dan jadikan kami umat yang selalu bersyukur atas nikmat-Mu..

Smile, always !
SoVie

""when life gives u a hundred reasons to cry, show life that u have a thousand reasons to smile"."